Menurut penelitian yang dilakukan
Southern Illinois University School of Dental Medicine selain kandungan asamnya
dapat merusak enamel gigi juga dapat berisiko kematian mendadak akibat penyakit
jantung.
Penelitian tersebut juga melaporkan sebanyak 30 sampai 50
persen dari remaja Amerika Serikat mengonsumsi energi, dan sebanyak 62 persen
mengonsumsi setidaknya satu kali saat berolahraga pada pagi hari.
"Hal ini dapat dikatakan miris,
remaja yang datang ke saya itu gejalanya hampir sama. Dan saat ditanya
kebanyakan mereka mengatakan mengonsumsi minuman berenergi. Untuk menghidnari
hal negatif, sebaiknya para orang tua mendidik anak mereka untuk menghindari
minuman ini," kata Juru Bicara dari Academy of General Dentistry, Jennifer
Bone dikutip Zeenews, Rabu (18/12/2013).
Para peneliti menyarankan untuk
mengunyah permen karet bebas gula atau segera membilas mulut dengan air setelah
mengonsumsi minuman berenergi. "Untuk membilas kandungan asam atau yang
zat negatif dari minuman berenergi disarankan untuk mengunyah permen karet
tanpa gula atau bilas dengan air. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan aliran
air liur secara alami guna mengembalikan tingkat keasaman yang normal,"
kata Bone
Lebih parah lagi jika dikonsumsi terus menerus dapat menyebabkan efek jangka
panjang yang memicu gangguan kesehatan. Ada banyak efek jangka pendek yang
dirasakan usai mengonsumsi minuman berenergi, mulai dari sakit kepala hingga
gangguan tidur. Efek jangka panjang dari minuman berenergi pun tergantung dari
dosis kafein did alamnya, karena setiap minuman energi memiliki jumlah kafein
yang berbeda, demikian yang dilansir Livestrong.
Beberapa minuman berenergi memiliki
sejumlah kafein yang setara dengan satu gelas kopi. Namun, banyak juga remaja
yang mengonsumsi minuman berenergi lebih dari itu, dan ini dapat menyebabkan
gangguan kesehatan karena tubuh mendapatkan terlalu banyak kafein.
Selain itu, bahan-bahan dalam minuman
berenergi tidak diatur dengan baik. Bahan-bahan tersebut dapat menyebabkan efek
samping yang serius seperti diabetes, gangguan perhatian, defisit hiperaktid,
kejang, jantung, gangguan mood dan gangguan perilaku.
Efek jangka pendek dari minuman
energi dapat berkembang menjadi efek jangka panjang. Kandungan besar gula dalam
minuman dapat menyebabkan kerusakan pada gigi dan menyebabkan penambahan berat
badan. Dengan berat badan berlebih, peningkatan risiko juga akan meningkat
terkait dengan kondisi kelebihan berat badan, seperti tekanan darah tinggi dan
diabetes tipe 2. Karena kafein mengganggu penyerapan kalsium usus, minuman
energi dapat menyebabkan masalah untuk pengembangan tulang yang kuat.
BAGI Anda yang gemar mengonsumsi
minuman berenergi, ada baiknya memperhatikan efek samping kesehatan yang dapat
ditimbulkan.
Para peneliti dari University of
Bonn, menyatakan bahwa mengonsumsi minuman berenergi dapat berpengaruh pada
kesehatan jantung.
Hasil penelitian menyebutkan, orang
yang mengalami cardiac arrhythmia atau ketidakstabilan detak jantung sebaiknya
menghindari jenis minuman seperti ini, demikian dilaporkan Huffington Post,
Rabu (4/12).
Seperti dijelaskan oleh peneliti yang
terlibat, Jonas Dorner, M.D, "Kami telah menunjukkan, mengonsumsi minuman
berenergi memiliki dampak jangka pendek terhadap kontraktilitas jantung."
Kontraktilitas jantung sendiri
terkait erat dengan performa detak jantung oleh serat otot jantung saat
mengembang dan mengempis.
Studi yang dipresentasikan pada pertemuan
Radiological Society of North America ini menunjukkan bahwa orang yang
mengonsumsi minuman berenergi dapat mengalami kenaikan kontraksi jantung.
Karena itu, ketika Anda berpikiran
ingin menenggak sebotol minuman berenergi setelah lelah berolahraga ataupun
kepanasan akibat teriknya matahari, pertimbangkan kembali resikonya.
thaks sharenya dan komennya
BalasHapusSama sama gan, sering sering berkunjung saling memberikan minuman berenergi
BalasHapus